LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
Oleh
Nama
:
Syaiful Anwar
NIM :
16/18387/EP
Kelas :
SMBP-A
Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian
Acara 1 : Identifikasi Pupuk
Kelompok : 6
FAKULTAS
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2017
I.
ACARA 1 : Identifikasi
Pupuk
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 03 Februari 2017
III.
TUJUAN : Mengenal berbagai jenis pupuk dan
mengidentifikasi
sifat-sifat pupuk.
IV.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan sumber makanan bagi tanaman. Kandungan hara yang ada di
dalam tanah sangat dibutuhkan oleh tanaman. Keberadaan kandungan hara bagi
tanaman ini tentunya akan semakin menurun seiring dengan pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu tanah memerlukan pemeliharaan yang cukup agar kesuburanya dapat
terjaga dengan baik. Pemeliharaan yang dapat dilakukan antara lain dengan
pemupukan, pemanfaatan irigasi, pengolahan yang baik, penggunaan pupuk dan
pestisida yang teratur dan dengan menggunakan bibit yang unggul (Yuwono dan
Roesmarkam ,2002).
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu
atau lebih unsur hara bagi tanaman.Bahan tersebut berupa mineral atau
organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O
(ketersediaan dialam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar
dalam tanaman > 100 ppm),Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam
tanaman < 100 ppm) (Nasih, 2010).
Berdasarkan
senyawanya, pupuk digolongkan menjadi 2, yaitu
pupuk organik (contoh : kompos. Pupuk kandang pupuk hijau, guano), dan pupuk an organic (contoh : ZA, Urea, TSP, KCl
atau MOP). Berdasarkan pembuatanya, pupuk digolongkan menjadi 2 yaitu: pupuk alam (contoh : pupk kandang, guano, rock phospate /RP atau batuan fosfat),
dan pupuk anorganik (contohnya : Urea, ZA, KCl). Berdasarkan kandungan unsur
hara, pupuk dikelompokan menjadi pupuk N, yaitu pupuk yang mengandung nitrogen
(contoh : Urea (46-0-0)), ZA (21-0-0) atau ammonium sulfat), pupuk yang
mengandung fosfat (contohnya : TSP (0-46-0), ESP (0-16-0). pupuk k yaitu pupuk
yang mengandung kalium (contoh : KCl atau MOP (0-0-60), ZK atau kalium sulfat
(0-0-50).
Pupuk
berdasarkan metode pelepasan unsur haranya dibedakan atas : pupuk pelepasan
hara cepat , yaitu pupuk yang dapat segera diserap tanaman karena mudah larut (missal : Urea, ZA), dan pupuk pelepasan unsur hara lambat (slow release fertilizer), yaitu pupuk
yang lambat diserap tanaman karena kelarutanya rendah (misalnya : batuan fosfat
atau RP, pupuk kompos, sulfur coated urea). Berdasarkan reaksi fisiologisnya,
pupuk dikelompokan menjadi 3 yaitu : pupuk fisiologis masam, yaitu pupuk yang
akan meningkatkan kemasaman tanah atau menurunkan pH tanah jika digunakan
secara terus menerus, contoh : ZA /ammonium sulfat (NH4)2SO4,
pupuk fisiologis basa, yaitu yaitu pupuk yang apabila di aplikasikan terus
menerus akan menyebabkan tanah menjadi lebih basa atau miningkatkan pH tanah (contoh
:NaNO3 atau natrium nitrat), dan pupuk fisiologis netral, yaitu pupuk yang
apabila di aplikasikan kedalam tanah tidak menyebabkan perubahan kemasaman atau
kebasaan tanah (misal NH4NO3 atau ammonium nitrat)
Berdasarkan
jumlah unsur hara yang terkandung dalam pupuk, dikelompokan menjadi 2 kelompok
yaitu : pupuk tunggal (single ferilizer) yaitu pupuk yang hanya
mengandung 1 unsur hara pokok saja (contoh : Urea (N), TSP (P), KCl (K), dan
pupuk majemuk (compound fertilizer), yaitu yang mengandung lebih dari I unsur
hara pokok, yang dibedakan menjadi : A) pupuk majemuk tidak lengkap(mengandung
2 unsur hara pokok, contoh nitro fosfsat (NP) dan B) pupuk majemuk lengkap (complete fertilizer) yang
mengandung unsur hara pokok (contoh :
rustika yellow atau pupuk NPK), pupuk campur
(mixed fertilizer), yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 unsur hara pokok
dengan cara mencampur beberapa pupuk tunggal maupun pupuk majemuk tidak
lengkap.
Dalam
pembuatan pupuk campuran perlu diketahui grade pupuk dan ratio pupuk, grade
pupuk merupakan persentase (%) kadar hara minimum dalam pupuk, unsur hara
nitrogen dirupakan dalam bentuk N, hara fosfat dirupakan dalam bentuk P2O5,
dan hara kalium dalam bentuk K2O. sebagai contoh, pupuk majemuk
(15-12-10) artinya pupuk tersebut mengandung 15% N, 12% P2O5,
dan 10% K2O. sedangkan ratio pupuk merupakan perbandingan persentase
(%) nitrogen (N), fosfor (P2O5), dan kalium (K2O)
daam pupuk campur, missal pupuk campur dengan grade 10-10-15 mempunyai ratio
pupuk 2:2:3.
V.
ALAT DAN BAHAN
1. Pupuk
Tunggal : pupuk N (Urea, ZA), Pupuk P (TSP, SP-36), dan pupuk K (KCl, ZK).
2. Pupuk
majemuk : pupuk NP, NK, PK, NPK, NPK +hara mikro
3. Pupuk
alternative dan pembenah : buatan fosfat (RP) kompos, pupuk kandang, pupuk
hayati, guano, zeolit.
VI.
CARA
KERJA
Pupuk dan label yang tersedia diamati dengan
seksama, kemudian dicatat hal-hal dibawah ini
1.
Sifat fisik, meliputi bentuk pupuk,
ukuran butir pupuk, warna pupuk, higroskopisitas pupuk dan kelarutan pupuk.
2.
Sifat kimia, meliputi senyawa kimia
pupuk, kadar hara pupuk, sifat fisiologis atau kemasaman pupuk.
3.
Keasaman pupuk, produsesn, tanggal
pembuatan, kadaluarsa.
4.
Aplikasi: cara aplikasi dan takaran
(dosisi, konsentrasi) pengguananya.
5.
Keretangan lain yang dianggap perlu.